+62 857 4752 6576
ponpesnurulfajri.wrgt@gmail.com

Tingkatan Pengabdian Seseorang

test

Dipublish pada 2025-07-01 14:58:02, ditulis oleh Muhammad Hakim Sulaiman

“Ngabdi tanpa yang diabdi bagai ronin bersenjata layaknya layangan terputus menuju gelapnya malam, namun beda halnya dia yang membunuh anak-anak karena dia tahu dari yang maha tahu”

 

Pengabdian adalah perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Pengabdian dapat berupa pengabdian kepada keluarga, masyarakat, negara, agama, atau raja. Pengabdian berbeda dengan perbudakan karena dilakukan secara sukarela tanpa unsur paksaan.

Apakah kita sudah sesuai dengan definisi tersebut? melakukan sesuatu untuk orang maupun hal lain tanpa mengharapkan imbalan sepeser pun, kita yang masih awam mungkin masih saja mengeluh tentang benefit apa yang kita dapat setelah melakukan pekerjaan tersebut, Ini semua akan kembali kepada prinsip dan ideologi yang kita tanam di otak.

Ke Nurul Fajri apa yang kau cari? Jika kita mencari harta maka itulah yang kamu dapatkan, jika pekerjaanmu tidak sesuai dengan ekspetasimu maka pikiranmu akan terus bergelut tentang itu. Jika ingin mengabdi tanpa mengharapkan imbalan, apapun benefit yang kau terima akan terasa nikmat.

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَࣖ 

(Surah Al- Baqarah: 216)

“Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

Dari ayat yang ada di atas kita bisa mengambil kesimpulan, kamu mungkin saja tidak betah dengan pengabdianmu, tapi bisa saja itu baik buat kamu, dan bisa saja apa yang kamu sukai itu buruk bagimu. Berarti jika kita berhenti mengabdi dari Nurul Fajri apa itu hal yang buruk?

Saya pernah membaca cerita tentang dimana dunia memiliki sistem yang bernama Path (Jalan yang dianut) dan Pathstrider (Penganut), pathstrider ini adalah orang-orang yang memiliki ideologi dan prinsip yang sesuai dengan yang dianut, mereka berpegang teguh dengan yang dianut atau disebut path. Contohnya kita adalah pathstrider dari Path Nurul Fajri namun karena berbeda pendapat atau tujuan yang dimiliki pathstrider dia berpindah ke path PT. Makanan Wafer apakah itu baik untuk dia? Bisa saja baik jika tujuan dia hanyalah harta, pengalaman kerja, dll. Bagaimana kalau membuat path baru? (Seperti membuka usaha)

Pengabdian haruslah totalitas berkorban apapun demi yang kita abdikan. Kita curahkan segalanya bahkan jantung sekalipun kita abdikan untuk pengabdian, layaknya pahlawan perjuangan yang mengabdikan diri mereka ke Negara ini, harta, keluarga, nyawa seklipun mereka korbankan.

Ngabdi bukan tentang sekedar menjalankan tugas pengabdian namun tentang totalitas pengabdian. Apa bedanya kita dengan robot?

Disini ada tiga tingkatan pengabdian seseorang, yang pertama, pengabdian pada diri sendiri, lalu pengabdian pada orang lain, dan pengabdian diri kepada tuhan.

1.      Pengabdian pada diri sendiri

Minimal-minmalnya hidup haruslah mengabdi kepada diri sendiri, maksud dari pengabdian kepada diri sendiri berarti pengembangan diri.

 

“hidup kalo sekedar hidup, hewan juga bisa hidup” (Abi Zidni)

 

Kalo kita hidup tanpa pengembangan diri di tiap tahunnya,bulannya,bahkan minggunya, apa bedanya kita dengan hewan yang aktivitasnya makan, tidur, lalu buang hajat?

Saya mengambil contoh dari sebuah game moba, kita masuk game apa yang kita pencet terlebih dahulu? Yap, Upgrade skill, kalau kita tidak upgrade skill apa bedanya kita dengan minion? Apa bedanya kita dengan monster di jungle? Bahkan mereka juga bisa berkembang di tiap menitnya makin kuat, makin sakit, kita mungkin saja bisa kalah dengan mereka. Apakah kalian tidak ingin mengupgrade skill diri kalian lalu hidup seperti minion? Yang tiap menitnya pasti dijadikan bahan farming-an bagi hero atau bisa disebut orang yang terus mengasah skill dirinya. Orang bodoh akan mudah ditipu oleh orang pintar.

 

2.      Pengabdian pada orang lain atau hal lain

Jika kita sudah mengupgrade diri pastilah kita mempunyai skill yang akan dipandang bernilai bagi orang lain, nah kepada sipakah kita akan mengabdikan diri agar skill kita bermanfaat bagi orang lain atau hal yang lain?

Ronin adalah Samurai tanpa tuan atau majikan, inilah gambaran seseorang yang mempunyai skill namun tidak mempunyai tuan, dia mengembara tanpa tujuan jelas, bahkan bisa mengarahkannya ke jalan yang buruk, karena tidak ada orang yang menasihatinya atau mengingatkannya ketika dia berjalan di jalan yang salah,bahkan dia juga tidak punya prinsip yang kuat, mudah terombang-ambing oleh bisikan-bisikan yang lain.

Mengabdi kepada seseorang atau hal lain yang selaras dengan ideologi dan prinsip kita adalah suatu keharusan agar tujuan kita jelas, tidak mudah tergoda oleh bisikan, ada yang menasehati ketika jalan di jalan yang salah.

 

3.      Pengabdian diri kepada tuhan

 

“Jika kalian mengabdi pada orang, kelak orang itu akan mengecewakan kalian, jika kalian mengabdi kepada lembaga atau perusahaan kelak itu akan hancur”

 

Tingkatan ini merupakan tingkatan tertinggi dalam pengabdian, di mana seseorang mengabdikan diri pada nilai-nilai spiritual dan keagamaan. Pengabdian ini dilakukan dengan tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan duniawi, melainkan semata-mata untuk mencari ridha Tuhan. 

 

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ 

(Surat Al-An’am : 162)

“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

Sering kita ucapkan ketika shalat, apakah kita sudah sampai diposisi itu?