Dipublish pada 2025-07-01 13:11:34, ditulis oleh Ali Al Barqi
Kata Pengabdian mengandung makna mengabdi dan setia. Dalam Islam, pengabdian kepada Allah dan sesama adalah tujuan hidup utama. Hidup di pesantren pun mengajarkan kita untuk saling tolong-menolong. Al-Qur’an banyak membahas pengabdian seperti ini. Misalnya, QS Al-Ankabut ayat 6 berkata:
“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya dari semesta alam.”
Artinya, jika kita berusaha sungguh-sungguh beribadah dan beramal, pahalanya kembali kepada diri kita sendiri. Bahkan, kebaikan itu menjadi investasi pahala kita.
Pengabdian kepada Allah
QS Al-Ankabut ayat 69 berjanji:
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Artinya, siapa saja yang gigih beramal di jalan Allah akan dibimbing-Nya dengan petunjuk terbaik. Allah tidak meninggalkan orang yang sabar dan ikhlas; bahkan Dia selalu bersama orang-orang saleh. Ini menguatkan kita bahwa Allah sangat memperhatikan hamba-Nya yang tulus berjuang. Bahkan, Allah akan menolong dan memudahkan jalan bagi hamba-Nya yang tulus berjuang. Semangat beramal kita pun semakin teguh meski menghadapi tantangan dan rintangan.
Pengabdian kepada sesama manusia
QS Al-Maidah ayat 2 memerintahkan:
“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa…”.
Artinya, kita harus saling tolong dalam hal kebaikan dan ketaatan. Contohnya gotong-royong membersihkan musala, belajar bersama teman, atau menyumbangkan buku dan alat tulis untuk yang membutuhkan. Kebajikan itu sederhana; misalnya mengajari adik salat dengan sabar agar ia lebih rajin. Kebiasaan saling membantu seperti ini membawa banyak kebaikan bagi semua. Tidak hanya orang dewasa, bahkan anak-anak pun diajak saling menolong sesama sejak dini.
QS Al-Insan ayat 8 memberi teladan konkret:
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.”
Ayat ini menggambarkan orang saleh yang memberi makanan kepada yang membutuhkan karena cinta kepada Allah, tanpa mengharapkan pujian. Kita pun bisa meneladani hal itu: misalnya tanpa diminta membawakan bekal lebih untuk tetangga yang lapar, atau membantu mengumpulkan dana untuk keluarga kurang mampu. Hal kecil seperti ini bisa membuat hidup orang lain lebih cerah dan menjadi amal ibadah bagi kita.
Penutup
Intinya, setiap usaha dan kebaikan yang kita lakukan di jalan Allah dan untuk sesama sangat berarti. Al-Qur’an menjanjikan bimbingan dan pertolongan bagi hamba-Nya yang gigih berbuat baik. Mari kita terus semangat beribadah dan saling menolong. Perjuangan kita di dunia ini tidak akan sia-sia — setiap kebaikan yang kita tanam pasti mendapat balasan dari Allah. Semoga kita senantiasa sabar dan istiqomah dalam beramal; teruskan langkah kecilmu karena Allah menyambutnya.
Sumber: Al-Qur’an Surah Al-Ankabut ayat 6, 69; Surah Al-Maidah ayat 2; Surah Al-Insan ayat 8. (Terjemahan dan tafsir ringkas dari berbagai sumber)